Jumat, 23 September 2011

Guru dan Murid ibarat TEKO dan GELAS KOSONG

 Oleh : Muhammad Anwar, S.Pd ( Guru SDN Purwantoro1 Malang)





Bagaimana Guru mengatur pola pembelajaran sangat menentukan keberhasilan sang Guru dalam pembelajaran tersebut. Di sini Guru berperan sebagai Moderator sekaligus Kreator dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang baik adalah diawali dari bagaimana guru memilih Model Pembelajaran yang sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. namun tidak hanya proses, karakteristik  peserta didik juga  perlu diperhatikan, Ketersediaan sarana prasarana pembelajaran juga menjadi hal yang tak boleh dilupakan dalam persiapan guru mengajar.  Juga inti dari persiapan Guru sendiri adalah seperangkat Alat pembelajaran. 
Selanjutnya dalam proses pembelajaran, Ibarat Guru adalah sebuah Teko yang berisi air dan akan dimasukkan ke dalam Gelas kosong, yang diibaratkan peserta didik.
Maka disinilah kiasan alam mengajarkan. :
1:Jika air dalam Teko dituangkan dengan posisi terlalu tinggi maka banyak air yang akan tertumpah dan hilang percuma. bisa - bisa hanya sedikit yang akan masuk tepat di dalam gelas kosong tadi.
Ini mengisyaratkan Guru jangan terlalu jauh dengan siswa. Guru harus membangun kedekatan dengan siswa dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam kegiatan tatap muka sebisanya guru harus dapat menjadi tokoh utama yang dapat menghidupkan suasana pembelajaran sebagai suatu area orkestrasi musik pembelajaran yang harmoni. Dengan membangun kedekatan, akan tercipta rasa saling memiliki antara siswa dan guru.
2. Teko harus merendah hingga mendekat dan menyentuh bibir Gelas  maka air akan masuk dengan sempurna ke dalam gelas. Ini mengisayaratkan , siswa juga harus sedapatnya diarahkan untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat. Siswa harus dalam posisi siap dan sigap menerima pesan pembelajaran. Siswa juga dituntut untuk berkreasi dan mengikuti pola yang diatur oleh guru ( sekolah ) namun tidak ada pengekangan untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Demikianlah, Ibarat Teko dan Gelas, maka Guru dan murid menjadi patner yang harus dapat menempatkan posisinya dengan tepat.
Di samping itu ada beberapa pesan trik dan tehnik bagaimana guru dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan gembira dan dapat mengisi penuh gelas yang kososng dalam diri murid dengan pesan yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai ,a.l.:
1. Telah tertancap Niat yang pas dan mantap dalam benak sang Guru., yaitu niat iklas untuk mengajar.
2. Guru harus mampu menjalin dan menciptakan rasa saling pengertian  dengan siswa.
3. Adanya rasa saling memiliki antara Guru dan Siswa sebagai bentuk membangun kedekatan ,untuk mendukung tersampainya pesan pembelajaran.
4.  Sedapat mungkin Guru mampu menciptakan rasa riang dan gembira dalam diri murid, agar dapat mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan.
5. Kegiatan dan pengalaman yang itu-itu saja  dapat menciptakan suasana kebosanan pada murid, maka Guru sebagai kreeator pembelajaran, dituntut mampu untuk menciptakan suatu hal yang baru,baik dalam proses maupun tempat pelaksanaan  pembelajaran. Guru harus berani Keluar dari Zona Nyamannya dalam  melaksanakan proses pembelajaran.
 Demikian Guru dan Murid diibaratkan. Maju Terus Guru Indonesia.